Keputusan tingkat suku bunga dari
FOMC (Federal Open Committee Market) melalui kalender ekonomi minggu ini,
merupakan salah satu peristiwa yang paling diantisipasi oleh para trader.
Pengumuman ini dirancang untuk menginformasikan pada semua orang tentang
keputusan Federal Reserve AS, yang berhubungan dengan tingkat suku bunga AS.
Ini merupakan suatu kebijakan, apakah suku bunga AS mengalami kenaikan,
penurunan atau bahkan sama seperti nilai sebelumnya, yang dampaknya akan sangat
besar terhadap perkembangan pasar mata uang di dunia secara keseluruhan. Untuk
dapat mempredikisi apa keputusan FOMC minggu ini, mari kita melihat kembali
beberapa kebijakan yang telah dibuat di masa lalu.
Di bawah ini, Anda dapat melihat
grafik yang menggambarkan perubahan Suku Bunga AS sejak tahun 2004. Dari tahun
2004 sampai 2007, Federal Reserve telah mengambil kebijakan untuk menaikkan
suku bunga. Hal ini dikenal dengan istilah kebijakan pengetatan (tightening
policy), yang biasanya digunakan untuk mengendalikan inflasi.
Dikarenakan beberapa waktu setelah kebijakan itu diumumkan, tingkat suku bunga kemudian mengalami penurunan drastis sebesar 5,25%, maka sebuah kebijakan ekspansif diberlakukan sejak tahun 2008, yaitu Fed yang kemudian menaikkan suku bunga. Hal ini bertujuan agar memperluas basis moneter, serta memacu perekonomian negara AS.
Pada kenyataannya, dengan
mengendalikan suku bunga, Federal Reserve memiliki pengaruh langsung terhadap
kekuatan atau kelemahan nilai USD. Sebelumnya, ketika kebijakan ekspansif tidak
berubah, dan cenderung pasif, menyebabkan basis moneter meningkat, dan suku
bunga malah cenderung turun. Dengan menyediakan lebih banyak uang ke pasar dan
bank, tentu akan menciptakan kemajuan, dan menurunkan harga-harga barang,
sehingga pada akhirnya, barang-barang yang diproduksi dapat dibeli oleh
konsumen.
Sebaliknya, banyaknya pasokan uang
ke pasar terbuka juga memiliki dampak buruk bagi dolar AS, karena dapat
menurunkan nilai dolar itu sendiri. Hal yang sama juga berlaku pada tingkat suku
bunga dalam lingkungan ekspansif. Jika tingkat suku bunga rendah, maka banyak
orang akan meminjam dana ke bank. Secara tidak langsung, nilai mata uang pun
akan mengalami penurunan.
Tindakan pelonggaran moneter oleh
The Fed ini, telah memberikan pengaruh langsung terhadap dolar AS. Seperti yang
terlihat pada grafik harian dari Dow Jones USDollar Index (USDollar). Indeks
ini menggambarkan nilai rata-rata dari harga gabungan beberapa pasangan mata
uang, seperti AUD/USD, USD/JPY, EUR/USD, dan GBP/USD. Di mana, harga Indeks
baru-baru ini kembali menguat dari downtrend, yaitu pada tahun 2012 sebesar
10.323. Saat ini, harga trading hanya berkisar di bawah 10.000, dan itu
merupakan level resistance psikologis yang kuat.
Oleh karena hal-hal tersebut diatas,
diperkirakan, pada saat ini, FOMC cenderung akan mengambil kebijakan untuk
mempertahankan suku bunga sama seperti waktu sebelumnya, yaitu sebesar 0.25%.
Dan jika hal ini terjadi, maka saat yang tepat untuk trader melakukan tindakan
trading adalah, dengan menunggu devaluasi lanjutan dari US Dollar terhadap mata
uang utama lainnya.
Lebih lagi, sesaat setelah pengumuman keputusan diumumkan, trader juga harus tahu pernyataan keputusan langsung, dari the Fed. Hal ini dikarenakan, dua faktor tersebut nantinya, akan memberikan petunjuk trader tentang masa depan ekonomi AS, serta keputusan kebijakan AS di masa depan. Dengan begitu, trader dapat menentukan keputusan, yang biasanya tidak jauh-jauh dari apa yang diputuskan oleh the Fed.
Lebih lagi, sesaat setelah pengumuman keputusan diumumkan, trader juga harus tahu pernyataan keputusan langsung, dari the Fed. Hal ini dikarenakan, dua faktor tersebut nantinya, akan memberikan petunjuk trader tentang masa depan ekonomi AS, serta keputusan kebijakan AS di masa depan. Dengan begitu, trader dapat menentukan keputusan, yang biasanya tidak jauh-jauh dari apa yang diputuskan oleh the Fed.
EmoticonEmoticon