Tuesday, July 28, 2015

Belajar Memahami FOMC

Keputusan tingkat suku bunga dari FOMC (Federal Open Committee Market) melalui kalender ekonomi minggu ini, merupakan salah satu peristiwa yang paling diantisipasi oleh para trader. Pengumuman ini dirancang untuk menginformasikan pada semua orang tentang keputusan Federal Reserve AS, yang berhubungan dengan tingkat suku bunga AS. Ini merupakan suatu kebijakan, apakah suku bunga AS mengalami kenaikan, penurunan atau bahkan sama seperti nilai sebelumnya, yang dampaknya akan sangat besar terhadap perkembangan pasar mata uang di dunia secara keseluruhan. Untuk dapat mempredikisi apa keputusan FOMC minggu ini, mari kita melihat kembali beberapa kebijakan yang telah dibuat di masa lalu.

Di bawah ini, Anda dapat melihat grafik yang menggambarkan perubahan Suku Bunga AS sejak tahun 2004. Dari tahun 2004 sampai 2007, Federal Reserve telah mengambil kebijakan untuk menaikkan suku bunga. Hal ini dikenal dengan istilah kebijakan pengetatan (tightening policy), yang biasanya digunakan untuk mengendalikan inflasi.

Dikarenakan beberapa waktu setelah kebijakan itu diumumkan, tingkat suku bunga kemudian mengalami penurunan drastis sebesar 5,25%, maka sebuah kebijakan ekspansif diberlakukan sejak tahun 2008, yaitu Fed yang kemudian menaikkan suku bunga. Hal ini bertujuan agar memperluas basis moneter, serta memacu perekonomian negara AS.

Pada kenyataannya, dengan mengendalikan suku bunga, Federal Reserve memiliki pengaruh langsung terhadap kekuatan atau kelemahan nilai USD. Sebelumnya, ketika kebijakan ekspansif tidak berubah, dan cenderung pasif, menyebabkan basis moneter meningkat, dan suku bunga malah cenderung turun. Dengan menyediakan lebih banyak uang ke pasar dan bank, tentu akan menciptakan kemajuan, dan menurunkan harga-harga barang, sehingga pada akhirnya, barang-barang yang diproduksi dapat dibeli oleh konsumen.

Sebaliknya, banyaknya pasokan uang ke pasar terbuka juga memiliki dampak buruk bagi dolar AS, karena dapat menurunkan nilai dolar itu sendiri. Hal yang sama juga berlaku pada tingkat suku bunga dalam lingkungan ekspansif. Jika tingkat suku bunga rendah, maka banyak orang akan meminjam dana ke bank. Secara tidak langsung, nilai mata uang pun akan mengalami penurunan.

Tindakan pelonggaran moneter oleh The Fed ini, telah memberikan pengaruh langsung terhadap dolar AS. Seperti yang terlihat pada grafik harian dari Dow Jones USDollar Index (USDollar). Indeks ini menggambarkan nilai rata-rata dari harga gabungan beberapa pasangan mata uang, seperti AUD/USD, USD/JPY, EUR/USD, dan GBP/USD. Di mana, harga Indeks baru-baru ini kembali menguat dari downtrend, yaitu pada tahun 2012 sebesar 10.323. Saat ini, harga trading hanya berkisar di bawah 10.000, dan itu merupakan level resistance psikologis yang kuat.

Oleh karena hal-hal tersebut diatas, diperkirakan, pada saat ini, FOMC cenderung akan mengambil kebijakan untuk mempertahankan suku bunga sama seperti waktu sebelumnya, yaitu sebesar 0.25%. Dan jika hal ini terjadi, maka saat yang tepat untuk trader melakukan tindakan trading adalah, dengan menunggu devaluasi lanjutan dari US Dollar terhadap mata uang utama lainnya.

Lebih lagi, sesaat setelah pengumuman keputusan diumumkan, trader juga harus tahu pernyataan keputusan langsung, dari the Fed. Hal ini dikarenakan, dua faktor tersebut nantinya, akan memberikan petunjuk trader tentang masa depan ekonomi AS, serta keputusan kebijakan AS di masa depan. Dengan begitu, trader dapat menentukan keputusan, yang biasanya tidak jauh-jauh dari apa yang diputuskan oleh the Fed.



EmoticonEmoticon