Index
Indeks
Saham
Indeks
saham pada umumnya keberadaannya lebih di ketahui masyarakat baik AS, Eropa
maupun Asia, karena seringnya indeks saham tersebut muncul dalam laporan
berita. Sebagian kecil kalangan trader dan mayoritas orang belum sepenuhnya memahami
bagaimana indeks ini diperdagangkan. Pada umumnya anggapan yang muncul adalah
indeks diperdagangkan persis seperti saham atau hanya dianggap sebagai
informasi yang dapat dijadikan indikator pergerakan harga saham di suatu
sektor.
Padahal
kenyataannya, indeks saham berbeda dengan saham. Indeks saham tidak
diperdagangkan di bursa saham (stock exchange) karena indeks bukanlah saham.
Agar indeks saham dapat diperdagangkan, maka harus ada kontrak yang menentukan
ukuran dan waktu penyerahan.
Kontrak
tersebut kemudian diperdagangkan di bursa futures (futures markets). Sehingga
indeks saham yang diperdagangkan dapat mengacu kepada sebuah kontrak penyerahan
di masa depan terkait dengan sejumlah dana yang dihitung berdasarkan nilai
indeks saham.
Karena
berbentuk kontrak, indeks memungkinkan terjadinya perdagangan untuk tujuan
spekulasi. Disamping untuk melindungi nilai saham (hedging) yang mengalami
kerugian, baik dalam kondisi market naik atau turun. Indeks saham juga menutupi
kelemahan trading di saham akibat sulitnya memilih saham individual
berpenampilan terbaik dengan menyediakan nilai saham secara keseluruhan, baik
total maupun per sektor industri. walau dalam kondisi bullish sekalipun.
Anda
dapat mempertimbangkan untuk menggunakan indeks saham sebagai lahan trading
karena dua faktor penting, yakni: fleksibilitas dan leverage.
Pengertian
Indeks Saham
Indeks
saham atau stock indexes (STODEX) adalah harga atau nilai dari sekelompok saham
yang dikumpukan berdasarkan kategori tertentu. Indeks ini merupakan indikator
pergerakan harga dari seluruh saham yang diwakilinya.
Misalnya
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mewakili seluruh pergerakan harga saham
yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia atau Jakarta Industrial
Classification (JASICA) yang mewakili pergerakan harga dari sektor industri
tertentu.
Setiap
negara biasanya memiliki kriteria dan cara tersendiri untuk memilah dan
memperdagangkan Indeks saham.
Seperti
yang sudah disinggung sebelumnya, karena Indeks saham merupakan indikator saham
saja yang tidak memiliki aset, maka untuk dapat diperdagangkan sebagai
instrumen investasi, indeks saham harus berbentuk kontrak yang memiliki
kriteria tertentu, seperti satuan unit (lot), nilai kontrak dan jangka waktu
penyerahan. Karena kriteria tersebut-lah, maka indeks saham diperdagangkan
difutures market atau bursa berjangka di Indonesia.
Trading
index saham berjangka memiliki arti memperdagangkan (memperjualbelikan) indeks
saham berjangka yang sesuai dengan kriteria diatas.
Jenis Indeks Saham
Terdapat
banyak sekali jenis indeks yang diperdagangkan di dunia, karena pada umumnya
hampir seluruh negara memiliki indeks sahamnya sendiri. Bahkan beberapa negara
memiliki lebih dari satu indeks, seperti halnya Amerika Serikat yang memiliki
Dow Jones, NASDAQ, dan S&P 500 atau Jepang yang memiliki Nikkei dan Topix
index.
Di
bawah ini adalah indeks saham yang paling populer di Asia dan Amerika Serikat;
Indeks Hang Seng, Hong Kong
Hang
Seng Index (disingkat HSI) adalah indeks saham yang dihitung berdasarkan
kapitalisasi pasar saham di Hong Kong yang pertama kali diluncurkan pada
tanggal 24 Nopember 1969. Pada awalnya digunakan untuk memonitor dan mencatat
perubahan harian saham berkapital besar. Terdiri dari 45 perusahaan yang
mewakili 67% dari total kapital yang diperdagangkan di bursa saham Hong Kong.
Hang Seng Index dapat diklasifikasi berdasarkan 4 sektor utama:
-
Seng Finance Sub-index
-
Hang Seng Utilities Sub-index Hang
-
Hang Seng Properties Sub-index
-
Hang Seng Commerce & Industry
Sub-index
Nikkei 225, Japan
Nikkei
225 adalah indeks saham yang ada di bursa saham Tokyo (Tokyo Stock Exchange
/TSE). Pergerakan indeks ini sudah dipublikasikan oleh surat kabar Nihon Keizai
sejak tahun 1971 dan merupakan satu dari sebagian kecil faktor yang
menggerakkan mata uang Yen Jepang. Saat ini, Nikkei telah berperan sebagai
indeks saham yang paling aktif dan diminati oleh pelaku pasar internasional.
Mirip dengan indeks Dow Jones di AS dan telah dicatat di bursa-bursa utama
dunia seperti Singapore Exchange, Osaka Securities Exchange dan Chicago
Mercantile Exchange.
KOSPI 200, Korea
KOSPI
adalah singkatan dari Korea Composite Stock Price Index, yang merupakan indeks
saham gabungan seluruh perusahaan yang tercatat di bursa Korea. Sesuai namanya,
KOSPI terdiri dari 200 perusahaan terbesar. Futures indeks ini merupakan salah
satu indeks saham teraktif yang diperdagangkan di Asia.
Dow Jones Industrial Average
(DJIA), USA
Dow
Jones Industrial Average (simbol >DJI, DJIA atau $INDU) adalah salah satu
indeks saham yang diciptakan oleh Jurnal Wall Street dan pendirinya, Charles
Dow. DJIA merupakan indeks saham yang paling populer dan paling diminati di
dunia. Indeks ini terdiri dari 30 perusahaan blue-chip papan atas dunia seperti
IBM, Procter & Gamble, Hewlett Packard, Coca-Cola, Johnson & Johnson
dan perusahaan-perusahaan terkenal lainnya. Indeks futures Dow Jones dapat
diperdagangkan dengan modal penuh atau dengan kontrak mini di Chicago
Mercantile Exchange.
Standard & Poors 500 (SPX),
USA
Standard
& Poors 500 (simbol $SPX, INX atau >GSPC) adalah indeks saham yang lebih
luas cakupannya, terdiri dari 500 perusahaan besar AS. Beberapa trader dan
manajer investasi lebih memilih memperdagangkan S&P 500 dibanding indeks
saham Dow Jones karena cukup likuid dan memiliki fluktuasi yang tinggi. indeks
futures S&P 500 juga dapat diperdagangkan dengan modal penuh atau kontrak
mini di bursa perdagangan Chicago (Chicago Mercantile Exchange/ CME).
NASDAQ-100, U.S
Indeks
saham NASDAQ (simbol $IXIC atau COMPX) juga merupakan salah satu indeks saham
yang paling populer di dunia. Kebanyakan perusahaan yang terdaftar dalam indeks
ini merupakan saham teknologi sehingga terkadang disebut juga sebagai Indeks
Teknologi. Pengamat dan pelaku pasar menggunakan indeks saham ini dengan tujuan
yang sama, yakni sebagai indikator saham teknologi dunia dan hampir tidak dapat
digunakan sebagai indikator saham secara keseluruhan. Sesuai namanya, Indeks
ini terdiri dari 100 perusahaan multinasional yang diperdagangkan di NASDAQ,
dan dapat dilakukan secara penuh atau melalui mini kontrak di bursa perdagangan
Chicago.
Keunggulan Indeks Saham
Trading
dengan indeks saham memiliki banyak manfaat dan keunggulan yang tidak dapat
disediakan oleh saham dan beberapa di antaranya juga tidak dapat disediakan
oleh instrumen lain. Keunggulan penting yang perlu Anda ketahui adalah:
-
Kinerja
-
Diversifikasi
-
Kesempatan jual (Short Selling)
-
Leverage
-
Online Trading
Kinerja
Indeks utama dunia merupakan instrumen yang memiliki kinerja terbaik, bahkan 97% melebihi kinerja investasi seluruh reksa dana aktif selama 40 tahun terakhir. Trading indeks saham tidak memerlukan dana penuh, hanya memerlukan sebagian kecil dana dari nilai kontraknya. Jadi, ketika Anda berhasil, tingkat ROI yang dihasilkan pun sangat besar.
Indeks utama dunia merupakan instrumen yang memiliki kinerja terbaik, bahkan 97% melebihi kinerja investasi seluruh reksa dana aktif selama 40 tahun terakhir. Trading indeks saham tidak memerlukan dana penuh, hanya memerlukan sebagian kecil dana dari nilai kontraknya. Jadi, ketika Anda berhasil, tingkat ROI yang dihasilkan pun sangat besar.
Diversifikasi
Setiap indeks saham bergerak mewakili saham-saham yang ada didalamnya secara menyeluruh. Indeks merupakan tempat yang ideal untuk melakukan diversifikasi portfolio. Sebagai contoh, Anda telah membeli saham Bank of America index. Kemudian perusahaan tersebut melaporkan kerugian besar yang membuat harga sahamnya anjlok drastis. Jika Anda melakukan diversifikasi melalui indeks S&P 500, efek tersebut tidak akan terlalu signifikan karena masih tersisa 499 saham perusahaan lain yang mendukung harga indeks. Apabila terjadi sesuatu pada indeks saham, Anda tidak akan menghadapi persoalan likuiditas. Sehingga dapat dilakukan sesegera mungkin tanpa antrian. Anda pun tidak akan menemukan kecurangan perdagangan seperti yang biasa terjadi pada saham-saham perusahaan individual.
Setiap indeks saham bergerak mewakili saham-saham yang ada didalamnya secara menyeluruh. Indeks merupakan tempat yang ideal untuk melakukan diversifikasi portfolio. Sebagai contoh, Anda telah membeli saham Bank of America index. Kemudian perusahaan tersebut melaporkan kerugian besar yang membuat harga sahamnya anjlok drastis. Jika Anda melakukan diversifikasi melalui indeks S&P 500, efek tersebut tidak akan terlalu signifikan karena masih tersisa 499 saham perusahaan lain yang mendukung harga indeks. Apabila terjadi sesuatu pada indeks saham, Anda tidak akan menghadapi persoalan likuiditas. Sehingga dapat dilakukan sesegera mungkin tanpa antrian. Anda pun tidak akan menemukan kecurangan perdagangan seperti yang biasa terjadi pada saham-saham perusahaan individual.
Short selling (spekulasi dan
hedging)
Indeks
saham biasanya turut menguat dalam keadaan bullish dan melemah dalam keadaan
bearish. Indeks memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh saham pada saat
harga mengalami penurunan, Saham memiliki kecenderungan untuk turun atau
koreksi tajam. Bahkan kadang terjadi lebih cepat dibandingkan penguatannya,
namun Anda tidak bisa melakukan apa-apa kecuali menunggu harga kembali naik.
Berbeda
dengan pasar saham, Anda dapat menjual indeks saham semudah ketika membelinya.
Tidak ada peraturan yang membatasi dalam kondisi bagaimana Anda dapat menjual.
Pada waktu dan kondisi apapun dalam sesi perdagangan, Anda dapat melakukan
penjualan.
Kenaikan dan penurunan saham secara umum biasanya akan menghasilkan pergerakan yang sama bagi indeksnya. Sehingga Anda dapat melakukan semacam partial hedging untuk melindungi kerugian portfolio Anda akibat penurunan harga saham.
Kenaikan dan penurunan saham secara umum biasanya akan menghasilkan pergerakan yang sama bagi indeksnya. Sehingga Anda dapat melakukan semacam partial hedging untuk melindungi kerugian portfolio Anda akibat penurunan harga saham.
Leverage
Indeks saham biasanya diperdagangkan menggunakan leverage sekitar 7 hingga 10% dari nilai kontraknya. Penggunaan leverage ini memungkinkan seseorang untuk meningkatkan rasio potensi resiko dan keuntungannya berkali lipat dibandingkan tanpa leverage.
Indeks saham biasanya diperdagangkan menggunakan leverage sekitar 7 hingga 10% dari nilai kontraknya. Penggunaan leverage ini memungkinkan seseorang untuk meningkatkan rasio potensi resiko dan keuntungannya berkali lipat dibandingkan tanpa leverage.
Trading Online
Indeks
saham dapat diperdagangkan secara online dengan menggunakan program trading
yang terhubung ke internet. Setelah membuka rekening pada broker tertentu, Anda
dapat melaksanakan trading indeks saham di mana saja Anda berada, selama
terhubung dengan koneksi internet.
BACA JUGA: Bisnis Forex
EmoticonEmoticon